Pupuk hayati mikoriza adalah pupuk yang terbuat dari mikroorganisme hayati berupa fungi ektomikoriza dan endomikoriza. Fungi endomikoriza memiliki ciri ukuran sangat kecil yaitu 60 – 300 mikron, sehingga dalam pengamatan spora harus dibantu mikroskop. Pupuk hayati mikoriza di pasaran biasanya dijual dengan media pembawa zeolite atau vermiculate, di dalam media pembawa tersebut spora, hifa, dan akar tanaman yang terinfeksi mikoriza. Berikut contoh pupuk hayati mikoriza dengan media pembawa zeolite dan vermiculate (Gambar 1).

Gambar 1. Pupuk hayati mikoriza dengan media zeolit dan vermiculate

Cara Aplikasi Mikoriza

Aplikasi pupuk hayati mikoriza biasa dilakukan di pembibitan awal, supaya spora dan hifa dapat kontak langsung dengan akar tanaman inang kemudian masuk menembus lapisan akar tanaman. Aplikasi mikoriza dapat dilakukan di polybag saat transplanting semai tanaman ke polybag atau mikoriza dapat ditabur secara layering di bedeng tabur benih. Aplikasi mikoriza juga dapat dilakukan dengan teknik coating (pelapisan benih) yaitu dengan cara benih dicelup air kemudian dicelup di pupuk mikoriza, sehingga permukaan benih sepenuhnya terlapisi dengan mikoriza. Aplikasi coating benih dengan mikoriza biasa menggunakan mikoriza powder dan benih tanaman hortikultura, seperti jagung, bawang, cabai, dll. Mikoriza harus kontak dengan akar tanaman atau benih supaya spora dan hifa dapat dengan mudah melakukan penetrasi ke jaringan akar tanaman. Aplikasi mikoriza di pembibitan sangat disarankan sebagai perlindungan dini tanaman dari penyakit akar dan memaksimalkan penyerapan air dan unsur hara. Berikut contoh aplikasi mikoriza di polybag, media tanam, dan aplikasi dengan coating benih (Gambar 2).

Gambar 2. Aplikasi mikoriza pada polybag, media tanam, dan coating benih.

Cara Mikoriza Menginfeksi Akar Tanaman

Spora mikoriza yang telah diaplikasikan ke tanaman akan berkecambah di dalam tanah, spora tersebut kemudian mengeluarkan hifa dan mencari akar tanaman inang. Hifa dari spora mulai tumbuh dan melakukan penetrasi ke akar tanaman, kemudian berkembang di lapisan korteks akar. Berikut gambaran dari tanaman sorghum umur 2 hari setelah diaplikasikan mikoriza, terlihat pada tes tube spora mulai mengeluarkan hifa (Gambar 3).

Gambar 3. Spora germinasi atau berkecambah mengeluarkan hifa dan mulai mencari akar tanaman sorghum di dalam tes tube (umur 2 hari setelah aplikasi mikoriza).

Selanjutnya, pada hari ke 8 hifa mikoriza sudah masuk menginfeksi akar tanaman sorghum dan hifa eksternal sudah mulai menyelubungi media zeolite. Hifa inilah yang berfungsi sebagai kepanjangan tangan bulu akar dalam menyerap air dan unsur hara di dalam media. Berikut adalah gambaran infeksi mikoriza pada hari ke – 8 dimana hifa (serabut Panjang warna putih) mulai menyelubungi media zeolite dalam test tube.

Gambar 4. Hifa mikoriza mulai menyelubungi media zeolite pada hari ke-8

Infeksi mikoriza di dalam jaringan tanaman ditandai dengan arbuskula dan vasikula. Arbuskula yaitu serabut panjang seperti pohon yang berfungsi sebagai tempat pergantian makanan cadangan antara mikoriza dan tanaman. Arbuskula biasa muncul di hanya sebentar, kemudian digantikan vasikula. Vasikula merupakan struktur berbentuk lonjong yang berisi makanan cadangan. Serapan air dan hara yang berlebih disimpan di dalam vasikula. Berikut gambaran infeksi akar mikoriza yang diperoleh dari pewarnaan akar, kemudian diluhat di bawah mikroskop perbesaran 40x (Gambar 5).

Gambar 5. Infeksi akar mikoriza dalam jaringan akar, terlihat hifa internal berupa serabut panjang yang menghubungkan spora (bulat biru) dan vasikula (lonjong biru)

Simbiosis mutualisme antara spora mikoriza dan akar tanaman mulai terbentuk setelah tanaman inang terinfeksi dan terjadi pertukaran makanan antara spora dan akar tanaman. Waktu yang dibutuhkan mikoriza untuk menginfeksi akar tanaman kurang lebih 10 hari, tergantung besar kecilnya akar. Jika infeksi akar sudah terbentuk, symbiosis mutualisme mulai terjadi, tanaman akan mendapatkan perlindungan dari mikoriza seumur hidup tanaman. Dimana bulu akar tumbuh, hifa mikoriza juga tumbuh mengiringi, membantu akar menyerap air dan unsur hara di dalam tanah. Antara spora mikoriza dan tanaman keduanya hidup berdampingan, saling memberi makan.