Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan strategis di Indonesia yang memiliki keunggulan dalam beradaptasi di lahan marginal. Perakarannya yang luas, membuat kelapa sawit mampu menjangkau sumber air dan nutrisi yang lebih dalam serta memiliki kemampuan dalam mengekstrak unsur hara dari tanah yang kurang subur. Hal tersebut menjadikan kelapa sawit sebagai pilihan yang tepat untuk dibudidayakan di lahan marginal.

Pemanfaatan lahan marginal, memerlukan tindakan perbaikan terhadap sifat tanah yang kurang menguntungkan. Maka dari itu, perlu diimbangi dengan pemanfaatan teknologi dan sistem pengelolaan yang tepat. Potensi lahan tersebut dapat ditingkatkan menjadi lahan yang lebih produktif dengan melakukan pemupukan. Efektivitas pupuk menjadi salah satu kunci penting dalam upaya peningkatan kesuburan tanah di lahan marginal. Salah satu upaya tersebut adalah penggunaan pupuk dengan sifat slow release.

Teknologi slow release pada PALMO dirancang secara khusus, disesuaikan dengan hasil analisa tanah dan daun perkebunan konsumen. Formulasi yang dibuat telah mempertimbangkan sifat fisik, kimia dan penggabungan di antara kedua sifat tersebut menjadi suatu kesatuan yang terintegrasi. Dalam praktiknya, formulasi kimia pupuk dilakukan terhadap rekayasa komposisi, sedangkan sifat fisik ditunjukkan terhadap rekayasa bentuk, jenis dan sifat kelarutan pupuk. Sehingga, proses formulasinya dapat mempengaruhi pencapaian tingkat efisiensi pemupukan yang dibandingkan dengan penggunaan pupuk formulasi standar ataupun pupuk tunggal.

Kondisi Lahan Marginal dan Dampaknya pada Pertanian

Kondisi miskin hara pada lahan marginal membatasi ketersediaan unsur hara penting bagi pertumbuhan tanaman. Kondisi ini menyebabkan tanaman kesulitan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Analisis kesesuaian lahan merupakan salah satu metode dalam upaya penentuan lokasi yang terbaik untuk budidaya yang diinginkan termasuk sawit. Kelas kesesuaian dibagi menjadi empat, yaitu S1 (sangat sesuai), S2 (sesuai), S3 (sesuai marginal) dan N (tidak sesuai). Penentuan kelas kesesuaian lahan didasarkan pada identifikasi kendala utama yang dapat menghambat budidaya kelapa sawit. Lahan dengan kriteria S1 dan S2 mampu memberikan kondisi lingkungan yang paling sesuai untuk pertumbuhan sawit. Batas bawah dalam kelas kesesuaian lahan tersebut (S3 dan N) dapat dikategorikan sebagai lahan marginal untuk kelapa sawit.

Mengatasi tantangan lahan marginal, diperlukan solusi yang efektif dan efisien. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penggunaan pupuk NPK.  Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung tiga unsur hara makro penting bagi pertumbuhan tanaman, yaitu Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Pupuk NPK berperan  dalam meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman kelapa sawit. Pupuk NPK khusus, seperti pupuk NPK slow release dengan kandungan mikronutrien tinggi, sangat cocok untuk lahan marginal karena mampu melepaskan unsur hara secara bertahap sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit setelah Menggunakan Pupuk NPK di Lahan Marginal

Di era pertanian modern, teknologi yang dapat menyederhanakan konsep pemupukan adalah rekayasa formulasi pupuk.  Rekayasa formulasi pupuk dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemupukan. Melalui penerapan teknologi ini, tindakan  pemupukan menjadikan nutrisi pupuk lebih banyak diserap sesuai kebutuhan pertumbuhan fisiologis tanaman guna mempertahankan nutrisi di dalam tanah yang mendukung efisiensi pemupukan. Berikut tabel waktu yang tepat untuk aplikasi pemupukan : 

 

Beberapa studi kasus telah menunjukkan bahwa penggunaan pupuk NPK di lahan marginal dapat meningkatkan produktivitas kelapa sawit secara signifikan. Pupuk NPK BRIKET PALMO dari Pupuk Saraswanti merupakan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi pemupukan pada tanaman sawit, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kondisi lahan marginal. Pupuk NPK BRIKET PALMO disebut dengan pupuk pintar karena berhasil dirancang dengan teknologi slow release dan mekanisme unik yang memungkinkan pelepasan nutrisi secara terkendali, sehingga mengurangi kerugian akibat volatilisasi, pencucian, atau penguapan serta membantu mempertahankan kesuburan tanah dan meningkatkan hasil pertanian jangka panjang 

Berbeda dengan pupuk konvensional, Pupuk PIntar NPK BRIKET PALMO mampu bertahan lebih lama di dalam tanah tanpa mengalami degradasi. Hal ini memastikan pasokan nutrisi yang stabil selama periode waktu tertentu, meskipun dalam kondisi cuaca ekstrem atau kondisi tanah yang marginal.  Dibuktikan pada tabel dibawah ini:

Berdasarkan data koleksi Tim PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk penggunaan Pupuk Pintar NPK BRIKET PALMO dibandingkan dengan kontrol menunjukkan adanya peningkatan hasil berkisar antara 7 – 50 % dibandingkan dengan kontrol. Penelitian menunjukkan bahwa pupuk majemuk dengan sifat slow release menghasilkan pencucian hara yang lebih rendah dibanding pupuk konvensional, terutama untuk N dan K. Pelepasan nutrisi yang bertahap, membuat tanaman sawit mendapatkan pasokan nutrisi yang konsisten sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan produksi tandan buah segar (TBS) yang optimal dan keberlanjutan produksi tanaman sawit. Formulasi komposisi yang spesifik sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kebutuhan pada lahan yang spesifik sangat berguna untuk pertumbuhan sawit Sobat Tani. Pakai PALMO, panen maksimal bukan lagi impian.

 

DIVISI PUPUK SARASWANTI GROUP
AMG Tower, 20th Floor, Jl. Dukuh Menanggal 1-A, Gayungan, Surabaya 60234, Jawa Timur.
Phone: +62-31 82516888, Email: pupuksaraswanti@gmail.com